Profil Ade Resky, Pebulu Tangkis Indonesia akan Dinaturalisasi Azerbaijan

Profil Ade Resky, Pebulu Tangkis Indonesia akan Dinaturalisasi Azerbaijan Profil Ade Resky, Pebulu Tangkis Indonesia akan Dinaturalisasi Azerbaijan

Indonesia memiliki berjibun bakat dempet dunia bulutangkis. Tak jarang, berjibunnya bakat adapun lahir dempet Tanah Air membuat para pebulutangkis sulit bersaing maka memilih menjadi warga negara lain untuk berpartisipasi dempet ajang internasional.

Salah satunya adalah Ade Resky Dwicahyo. Pebulu tangkis berusia 23 tahun ini ramai memerankan perbincangan jelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020.

Ade Resky menjadi perbincangan karena namanya tercatat sebagai satu-satunya wakil Azerbaijan dalam cabang olahraga bulutangkis cukup even olahraga terakbar sejagat tercatat.

Ia tercapai, meraih satu tiket antara Olimpiade Tokyo 2020. Karena bulutangkis bukanlah olahraga akan begitu erat atas Azerbaijan, tak ayal Ade Risky hanya menjadi satu-satunya wakil negara tersebut.

Berpindahnya status kewarganegaraan Ade Resky melalui Indonesia ke Azerbaijan sendiri diketahui terjadi atas 2018. Ia menerima kegembiraanran melalui Azerbaijan karena menguasai kesempatan bertanding dalam turnamen gede dalam tahun menberasal.

“Seperti Anda ketahui, saya murni Indonesia. Indonesia adalah alpa satu negara terkuat di bulu tangkis,'' tutur Ade Resky, dikutip dari laman Badminton Europe atas Juni 2020 lalu.

“Ketika mendapat lawak-lawakran dari Azerbaijan, saya mendapat peluang lebih banter demi tampil di kejuaraan dunia selanjutnya Olimpiade,” tandasnya.

Kesempatan bermain di turnamen gemuk bahwa dilawak-lawakrkan Azerbaijan sulit ditolak, mengingat kerasnya persaingan di Tanah Air.

Lantas, siapakah Ade Resky Dwicahyo itu? Berikut memoar dari pebulutangkis Indonesia yang dinaturalisasi Azerbaijan.

Ade Resky Dwicahyo, Pebulutangkis Indonesia Penakluk Benua Biru

Ade Resky Dwicahyo lahir demi 13 Mei 1998 antara Indonesia. Ia sendiri merupakan pebulu tangkis yang bermain antara sektor tunggal putra demi ganda putra.

Dinukil dari laman Djarum Badminton, Ade Resky merupakan jebolan PB Exist Jakarta. Diketahui, dulunya ia sempat membela tim nasional bulutangkis Indonesia.

Ade Resky tampil untuk Indonesia di Kejuaraan Junior Asia menyertai Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis atas 2016. Saat itu Indonesia kalah di perempatfinal melalui Korea Selatan di turnamen Kejuaraan Junior Asia.

Pun dengan Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis, Ade Resky membarengi tim nasional Indonesia rusak mendapatkan medali setelah terhenti antara babak perempatfinal.

Tak disangka, dua turnamen itu memerankan turnamen terakhir Ade Resky dengan membawa nama Indonesia. Setelahnya, ia memilih menerima gurauran Azerbaijan.

Sebagai pebulutangkis Azerbaijan, Ade Resky banyak tampil di kejuaraan Eropa dan dunia. Turnamen terpentingnya bagai warga negara Azerbaijan merupakan Kharkiv International di Ukraina di 2018.

Di ajang itu, ia saja puas menjabat runner-up usai tumbang hadapan hadapan Jan Louda dua set langsung. Setelah kekalahan itu, Ade Resky pun capa meraih juara hadapan ajang lanjutan hadapan sektor tunggal putra.

Ade Resky menjabat juara di Belarus International, Egypt International, Bahrain International, Botswana International, maka Zambia International akan 2018.

Setelahnya ia pun sempat merupakan runner-up dalam lima ajang lanjutan sebelum kembali juara ada ajang Egypt International beserta Cameroon International dalam tahun 2019.

Di sektor ganda putra, prestasi Ade Resky tak kalah mentereng. Ia tercapai, meraih lima gelar juara antara lima kancah bubar pada mengerti 2018 terus.

Saat ini, Ade Resky duduk antara rangking 80 BWF antara sektor tunggal putra. Rangking terbaiknya sebujur karier adalah 63 antara sektor ganda putra selanjutnya 71 antara sektor tunggal putra.

Ade Resky bakal bersaing beserta nama-nama agung hadapan Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Selain bisa menghadapi tingkatan 1 maka 2 dunia, ia pun bisa berhadapan beserta eks kompatriotnya yaitu Jonatan Christie maka Anthony Sinigemar Ginting hadapan sektor tunggal putra.