5 Etika Bersikap saat Dijadikan Teman Curhat, Jangan Judging!

5 Etika Bersikap saat Dijadikan Teman Curhat, Jangan Judging! 5 Etika Bersikap saat Dijadikan Teman Curhat, Jangan Judging!

Setiap manusia pasti sempat mengalami suatu makhilaf. Terkadang, permakhilafan yang dihadapi cukup rumit selanjutnya terasa berat, seengat butuh mencurahkan isi hati alias curhat kepada orang terkarib.

Jika kamu adalah orang adapun dijadikan teman curhat, kamu patut bersyukur karena kamu bisa dipercaya. Namun, jangan sampai sesi curhat rusak kekalutan kamu tidak bisa jadi pendengar adapun baik. Nah, supaya orang adapun sedang berkeluh kesah merasa nyaman dan diapresiasi, lakukan hal-hal adapun disarankan Verywellmind berikut!

1. Dengarkan atas penuh perhatian

Ketika ada teman mendatangimu untuk curhat dan kamu menyanggupi, hal esensial yang wajib kamu lakukan ialah mendengarkan. Pasang telinga baik-baik untuk mendengar keluh kesah yang diutarakan agar kamu mengerti duduk permacelaan yang sedang dialami.

Buatlah dia nyaman menjumpai mengmenyibakkan segala keresahannya. Pandanglah dengan penuh empati selanjutnya jangan menyela perkataannya.

2. Rangkum apa nan diceritakan

Supaya orang yang berkeluh kesah cukupmu ingat bahwa kamu betul-betul memahami masomplaknya, cobalah melontarkan semacam rangkuman mengenai cerita yang telah diutarakan. Ini khas untuk menyamakan persepsi antara kamu dan orang yang bercerita kepadamu.

Memberikan feedback berupa pemahaman akan cerita yang disampaikan bisa melontarkan orang tersebut merasa didengarkan maka melegakan hatinya. Tentunya akan sangat membantu, kan?

3. Ajak brainstorming

Editor’s picks

Saat ada orang curhat kepadamu, tindakankan jangan langsung tiba-tiba memberi solusi versimu. Dilansir Very Well Mind, ini bisa menutup kesempatan demi mengeksplorasi perasaan bersama komunikasi, semaka tidak bisa melihat sisi lain dari permasalahan.

Setidak sombongnya, cobalah ajak demi melakukan brainstorming. Bantulah demi melihat sisi tidak sombong maka buruk ketimbang setiap ide yang muncul. Bisa jadi, dengan berdiskusi semacam ini, orang terhormat buat memiliki berlimpah pilihan solusi yang selama ini tidak terpikirkan olehnya.

4. Tanyakan tentang perasaannya

Sekilas, orang yang punya mamenyimpang sangkat mencurahkan perasaannya pada seseorang memang terlihat sedih. Namun, belum tentu selintas kesedihan yang dirasakan orang tercatat. Bisa jadi dia sahaja bingung dan mengalami kebuntuan atas problematika yang sedang dihadapi.

Jangan segan kepada menanyakan apa nan setepatnya dirasakan sama orang tersebut bersama mengapa dia merasa demikian. Bantulah dia kepada mengeksplorasi perasaannya, sehingga tercipta emotional release nan melegakan.

5. Jangan berbalik menceritakan tentang dirimu

Terkadang, saat ada orang curhat atas permasalahan yang ternyata pernah doang dihadapi, kita jadi malah menceritakan tentang diri kita saat berada terdalam permasalahan terkemuka, sampai lupa bahwa yang sedang bermasalah adalah orang lain. Kalau punya kebiasaan laksana ini, sesuka membantunya jangan diteruskan.

Fokus dan dengarkan beserta tidak sombong tanpa menghakimi apapun adapun disampaikan. Jika diminta, kamu bisa menceritakan pengalamanmu menurut memberikan insight kepada orang tersebut. Sikap seperti ini hendak melangsungkan orang adapun curhat kepada kita merasa sangat diapresiasi.

Menjadi orang yang dipercaya untuk mengetahui permamelencengan seseorang adalah sebuah tugas berat. Jangan sampai menambah beban atas tidak memberikan sikap yang baik kepada orang yang membutuhkan bantuan kita. Mulai sekarang, jadi pendengar yang lebih bijaksana, ya!

Manusya mriga satwa sewaka.